Sahabat Jenius sekalian, postingan kali ini SiJenius akan membagikan informasi tentang contoh laporan praktikum. Sahabat jenius yang masih duduk di bangku sekolah tentu sering melakukan praktikum entah di laboratorium maupun di lapangan. Nah, contoh laporan ini adalah dalam bidang IPA yang membahas tentang percobaan asam dan basa. baiklah, langsung saja perhatikan laporan berikut ini. Selamat belajar....
A.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
B.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini
adalah untuk mengetahui sifat larutan tertentu dengan menggunakan kertas lakmus
dan indikator alami.
C.
LANDASAN TEORI
Asam
dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam
adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas
dari suatu
basa. Atau Asam adalah zat (senyawa) yang menyebabkan rasa masam pada berbagai
materi. Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7. Atau Basa adalah zat
(senyawa) yang dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan senyawa yang disebut
garam (Mulyadi Tedi, 2015).
Dalam
id.wikibooks.org dijelaskan beberapa definisi asam yaitu sebagai berikut:
- Menurut Boyle: asam adalah zat yang dapat memerahkan lakmus biru
- Menurut Arrhenius: asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
- Menurut Bronsted-Lowry: asam adalah pendonor proton (H+)
- Menurut Lewis: asam adalah akseptor elektron
Sedangkan
definisi basa:
- Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
- Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-)
- Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
- Menurut Lewis: basa adalah donor elektron
Asam dan basa akan menetralisir antara satu
sama lain untuk membentuk air dan garam. Asam dan basa merupakan dua senyawa
yang sering kita jumpai dan digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Asam
telah lama dikenal sebagai senyawa umum larutan air yang menunjukkan sifat
sebagai berikut:
- Rasa asam yang khas.
- Perubahan warna lakmus dari biru menjadi merah.
- Bereaksi dengan logam tertentu untuk menghasilkan H2 gas.
- Bereaksi dengan basa untuk membentuk garam dan air.
Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dengan
nilai pH yang lebih rendah sesuai dengan peningkatan keasaman. Contoh umum asam
termasuk asam asetat (dalam cuka), asam sulfat (digunakan dalam baterai mobil),
dan asam tartaric (digunakan dalam baking). Sedangkan Basa mempunyai sifat
sebagai berikut:
- Mempunyai rasa pahit
- Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH–)
- Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru
- Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka semakin kuat derajat kebasaanya.
Menurut Sridianti, contoh asam dan basa sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini, beberapa contoh bahan yang termasuk asam dan basa.
Baking Soda (basa)
Baking soda adalah nama umum untuk sodium
bikarbonat (NaHCO3). Hal ini juga disebut bikarbonat soda, soda masak dan soda
roti. Baking soda diproduksi dengan reaksi karbon dioksida, amonia, natrium
klorida (garam) dan kalsium karbonat dalam air. Deposit senyawa alami yang
alami ditambang dari formasi geologi pada zaman Eosen (kira-kira 48 juta tahun
yang lalu). Formasi Sungai Hijau (Piceance Basin) di Colorado adalah sumber
utama sodium bikarbonat.
Baking soda terutama digunakan untuk
memanggang. Ini bereaksi dengan bahan lain untuk melepaskan karbon dioksida,
yang membantu adonan mengembang. Larutan encer baking soda rumah tangga dapat
mengobati rasa panas dalam perut dan gangguan pencernaan. Ini berfungsi sebagai
obat kumur, mengobati penyakit gusi dan mengurangi gigitan serangga. Pasta
hidrogen peroksida dan natrium bikarbonat dapat digunakan sebagai alternatif
pasta gigi komersial. Baking soda adalah agen pembersih yang efektif dan
menghilangkan noda berat (anggur, teh dan kopi) dari cangkir dan kain.
Sabun (basa)
Kalium atau natrium hidroksida (KOH atau
NaOH) bereaksi dengan trigliserida untuk membentuk sabun (prosesnya disebut
saponifikasi – reaksi alkali kuat dengan lemak dan minyak). Sabun bersifat basa
dan merupakan pembersih yang efektif. Ini adalah antiseptik ringan yang berguna
dan bisa mengobati keracunan logam berat. Larutan sabun yang diencerkan membuat
insektisida efektif saat disemprotkan ke tanaman kebun.
Amonia Rumah Tangga (basa)
Amonia rumah tangga (amonium hidroksida)
adalah basa yang umum, dan merupakan penghilang noda dan penghilang noda yang
efektif. Ini digunakan untuk membersihkan perhiasan emas dan perak, porselen,
kaca, stainless steel, brassware dan berbagai noda (darah, keringat, noda
anggur merah dan tanda pena).
Cuka (asam)
Cuka adalah asam rumah tangga biasa yang
dibuat dari etanol hasil fermentasi, asam asetat dan sejumlah kecil asam sitrat
dan asam tartarat. Ada berbagai jenis cuka, termasuk malt, wine, sari apel,
palm, date, balsamic dan honey cuka. Cuka ini biasa digunakan dalam pembuatan
acar, saus salad minyak, salad dressing dan nasi sushi dan perasa. Cuka putih
adalah pembersih biasa, dan digunakan untuk menghilangkan endapan keras dari
pembuat kopi, kaca dan permukaan halus lainnya. Cuka juga efektif melawan gulma
rumput.
Asam sitrat (asam)
Asam sitrat digunakan sebagai bahan tambahan
pada makanan, sebagai zat pengawet dan pembersih yang efektif. Secara alami
ditemukan pada buah-buahan tertentu, seperti jeruk dan lemon.
Sifat
asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator
yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan
brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika
ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai
indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator
derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu
setiap sekolah seharusnya menyediakan indior sintetis untuk percobaan tersebut.
Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator
sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses
pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan
alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman (Virla
Yuniari).
Indikator
pH dari bunga tapak dara (Vinca Rosea U), bunga jengger ayam (Celosia Cristata
L), dan bunga tembelekan (Lantara Camara L) dengan didasari pemikiran bahwa zat
warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh
indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya
mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara,
jengger ayam dan tembelekan. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai
indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota
bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan (Virla Yuniari).
Kertas
lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan
warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa dan warna
kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.Semua asam dan basa
mempunyai sifat sifat tertentu, tidak semua asam mempunyai sifat yang sama
demikian juga pada basa (www.eradigdaya.com).
Ada
dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari
masing-masing kertas lakmus tersebut sbagai berikut.
- Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna merah.
- Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru dan dalam larutan netral berwarna biru.
- Metil merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
- Metil Jingga dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna kuning dan dalam larutan netral berwarna kuning.
- Fenolftalin dalam larutan asam berwarna – dan dalam larutan basa berwarna merah dan dalam larutan netral berwarna
Menurut
Surayya Ashfi (2017), terdapat beberapa bahan alam yang dapat digunakan untuk
menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan yang dikenal sebagai
indikator alami. Beberikut ini, bahan yang dapat digunakan.
Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Pilih beberapa helai mahkota bunga dari
bunga sepatu bewarna merah.
Gerus dalam lumpang sampai halus. Tambah sedikit air. Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut. Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
– Air suling (netral)
Gerus dalam lumpang sampai halus. Tambah sedikit air. Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut. Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Indikator
asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan memberikan
warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan
netral tidak berwarna.
Bunga
Hydrangea
Pilih beberapa helai mahkota bunga Hidrangea. Gerus
dalam lumpang dengan sedikit air. Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.
Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Indikator
asam-basa dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biruketika didalam larutan
asam , di dalam larutan basa akan memberikanwarna merah jambu dan pada larutan
netral tidak berwarna.
Kol
Merah
Haluskan
sejumlah kol merah yang masih segar. Rebus selama 10 menit
Biarkan air kol merah menjadi dingin. Saring dalam gelas kimia. Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:
Biarkan air kol merah menjadi dingin. Saring dalam gelas kimia. Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Indikator asam-basa dari kol merah akan berubah warna menjadi merahmuda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.
Kunyit
(Curcuma domestica)
Parut
kunyit yang telah dibersihkan. Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan
kertas saring ke dalam gelas kimia
Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:
Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Indikator
asam-basa dari kunyit, akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam
larutan asam, memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan
warna kuning terang pada larutan netral.
Manggis
Ambillah
kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna
kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis
dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam
larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan.
Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru
kehitaman.
D.
ALAT DAN BAHAN
PRAKTIKUM
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah plat tetes, mortar, pipet tetes, gelas air mineral
Bahan yang digunakan
adalah kertas lakmus merah dan biru, air sabun (detergen), air jeruk, air
kapur, mahkota kembang Sepatu, kunyit, air,
E.
CARA KERJA
- Membuat ekstrak bunga sepatu dan kunyit.
Potong kecil-kecil mahkota bunga sepatu, lalu haluskan
dengan mortar. Tambahkan air, aduk hingga tercampur rata. Saring campuran untuk
mendapatkan ekstraknya. (Lakukan hal yang sama untuk ekstrak kunyit).
- Persiapan bahan
Masukkan semua larutan yang akan diuji ke dalam gelas
yang telah disediakan, kemudian berikan masing-masing satu pipet tetes.
- Pengujian dengan Kertas Lakmus
Ambil potongan lakmus merah dan biru. Celupkan hingga
basah ke dalam larutan yang akan diuji. Angkat kertas lakmus, lalu amati
perubahan warna yang terjadi. Catat hasil pengamatan dalam tabel. Ulangi
langkah diatas untuk larutan lainnya yang akan diuji dengan menggunakan kertas
lakmus yang baru.
- Pengujian dengan Indikator alami
Siapkan plat tetes.
Masukkan masing-masing 5 tetes bahan yang akan diuji
ke dalam lubang yang berbeda pada plat tetes. Ingat, gunakan pipet yang berbeda
agar tidak tercampur. Tambahkan masing-masing 5 tetes ekstrak kembang sepatu ke
dalam semua bahan. Amati perubahan warna. Catat hasil pengamatan dalam tabel
yang telah disediakan.
Ulangi langkah diatas, ganti ekstrak kembang sepatu dengan menggunakan ekstrak kunyit.
F.
HASIL PENGAMATAN
Pengujian dengan
kertas lakmus
No
|
Bahan yang diuji
|
Warna Lakmus setelah dicelupkan
|
Sifat Larutan
|
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
|||
1
|
Air sabun
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
2
|
Perasan jeruk nipis
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
3
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
4
|
Air shampo
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
5
|
Cuka apel
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
6
|
Lemon
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
7
|
Cairan Pembersih lantai
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Pengujian dengan
indikator alami ekstrak Bunga Sepatu
No
|
Bahan yang diuji
|
Warna setelah ditetesi ekstrak Bunga sepatu
|
Sifat Larutan
|
1
|
Air sabun
|
Hijau
|
Basa
|
2
|
Perasan jeruk nipis
|
Merah
|
Asam
|
3
|
Air kapur
|
Hijau
|
Basa
|
4
|
Air shampo
|
Hijau
|
Basa
|
5
|
Cuka apel
|
Merah
|
Asam
|
6
|
Lemon
|
Merah
|
Asam
|
7
|
Cairan Pembersih lantai
|
Hijau kebiruan
|
Basa
|
Pengujian dengan
indikator alami ekstrak Kunyit
No
|
Bahan yang diuji
|
Warna setelah ditetesi ekstrak Kunyit
|
Sifat Larutan
|
1
|
Air sabun
|
Orange
|
Basa
|
2
|
Perasan jeruk nipis
|
Kuning
|
Asam
|
3
|
Air kapur
|
Orange
|
Basa
|
4
|
Air shampo
|
Orange
|
Basa
|
5
|
Cuka apel
|
Kuning
|
Asam
|
6
|
Lemon
|
Kuning
|
Asam
|
7
|
Cairan Pembersih lantai
|
Orange
|
Basa
|
G.
PEMBAHASAN
Pengujian dalam
praktikum ini menggunakan kertas lakmus dan indikator alami berupa ekstrak
kunyit dan kembang sepatu untuk mengetahui sifat suatu larutan. Terdapat dua kertas
lakmus yaitu lakmus merah dan biru. Larutan asam akan membuat lakmus biru
menjadi merah. Sedangkan larutan basa akan membuat lakmus merah menjadi biru.
Bahan alam yang dapat
digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa dari suatu larutan yang dikenal
sebagai indikator alami. Bahan alam yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Bunga
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan Kunyit yang telah
diekstrak. Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan
asam akan memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna
hijau dan pada larutan netral tidak berwarna. Indikator asam-basa dari kunyit,
akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam,
memberikan warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning
terang pada larutan netral.
Berdasarkan hasil
pengujian maka bahan yang bersifat asam adalah perasan jeruk jenis, cuka apel
dan lemon. Bahan yang besifat basa adalah air sabun, air kapur, air shampo, dan
cairan pembersih lantai.
PENUTUP
- Kesimpulan
Bahan yang bersifat
asam adalah perasan jeruk nipis, cuka apel dan lemon. Bahan yang besifat basa
adalah air sabun, air kapur, air shampo dan cairan pembersih lantai. Sifat asam
ditandai dengan warna lakmus yang menjadi merah setelah dicelupkan, sedangkan
basa menunjukkan warna biru. Pada pengujian dengan indikator alami ekstrak
kembang sepatu larutan asam ditunjukkan dengan warna merah, dan hijau untuk
basa. Pada pengujian dengan indikator alami ekstrak kunyit larutan asam
ditunjukkan dengan warna kuning, dan orange untuk basa.
- Saran
Diharapkan pada praktikum
selanjutnya, dapat mencoba indikator alami lainnya. Selain itu, sebaiknya juga
menggunakan indikator bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Kertas
Lakmus. https://www.eradigdaya.com/kertas-lakmus/
Anonim. 2018. Asam, Basa, Garam.
Mulyadi, Tedi. 2015. Sifat-sifat Asam dan
Basa. https://budisma.net/2015/01/sifat-sifat-asam-dan-basa.html.
Sridianti. 2018. Contoh Asam dan Basa dalam Rumah
Tangga. https://www.sridianti.com/contoh-asam-dan-basa-dalam-rumah-tangga.html
Surayya, Ashfi. 2013. Indikator Alami. https://ashfisurayya07.wordpress.com/2013/11/20/indikator-alami/.
Virla, Yuniari. Indikator Alami Asam Basa.
https://yuniarivirla.wordpress.com/bahan-ajar/kimia/indikator-alami-asam-basa/.
Bagi sahabat jenius yang memerlukan file PDF laporan diatas, silahkan download DISINI
Demikianlah postingan SiJenius kali ini. Jika bermanfaat silahkan sahabat jenius untuk share kepada teman-teman untuk berbagi ilmu.
Semoga dapat dijadikan referensi dalam menyusun laporan serupa.
Demikianlah postingan SiJenius kali ini. Jika bermanfaat silahkan sahabat jenius untuk share kepada teman-teman untuk berbagi ilmu.
Semoga dapat dijadikan referensi dalam menyusun laporan serupa.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar