Minggu, 07 April 2019

Laporan Praktikum Uji kandungan Bahan Makanan


Halo sahabat Jenius…! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat ya… bagi yang lagi gak enak badan, siJenius doakan semoga segera diberikan kesehatan agar dapat beraktivitas kembali dengan segar bugar.
Oiya, siJenius juga mengucapkan selamat mengerjakan soal bagi sahabat yang sedanga menempuh USBN (SMP) dan UNBK (SMA/SMK). Semoga memperoleh hasil yang maksimal ya…..
Baiklah, kali ini siJenius akan membagikan contoh laporan praktikum uji kandungan bahan makanan. Bisa dijadikan sebagai referensi dalam menyusun laporan serupa. Silahkan dipelajari contoh berikut ini. Terima kasih atas kunjungannya…..!



LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

A.   PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/Tanggal   :
Waktu             :
Tempat            :

B.   TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan zat dalam bahan makanan, serta mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung amilum, protein, dan lemak.

C.   LANDASAN TEORI
zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya kita dapat bertahan hidup, maka dari itu kita juga harus mengetahui semua jenis zat makanan yang baik bagi tubuh kita.
Ada dua jenis zat makanan yaitu:
  • Zat makanan makro (Karbohidrat, lemak, protein, air).
  • Dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).
Ada beberapa fungsi pada makanan yang diantara lain seperti:
  • Untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
  • Untuk pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
  • Untuk pengaturan metabolisme tubuh.
  • Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
  • Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
  • Sebagai penghasil energi.
Karbohidrat adalah molekul biologi yang mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen. Secara garis besar, karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana (sugar) dan karbohidrat kompleks (non-sugar).
Karbohidrat kompleks umumnya bersifat tidak larut dalam air. Hal ini dikarenakan ukurannya yang besar dan terdiri dari banyak molekul yaitu tiga atau lebih molekul monosakarida. Bagian dari karbohidrat kompleks ini adalah oligosakarida (terdiri atas 3-10 molekul monosakarida) dan polisakarida (terdiri atas >10 molekul monosakarida). Sama halnya dengan disakarida, seluruh ikatan yang menggabungkan molekul monosakarida harus dilepaskan terlebih dahulu agar bisa diserap. Oleh karenanya, penyerapan karbohidrat kompleks menjadi lebih rumit dibandingkan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks banyak tersedia pada berbagai jenis makanan yang kita konsumsi, salah satu contohnya adalah pati atau starch yang bisa kamu temui pada kentang, nasi, singkong, dan ubi.

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. 

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.

Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan. Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem

Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin

Amilum atau pati merupakan polisakarida paling melimpah kedua. Amilum atau pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama berdasarkan kelarutan bila dibubur (triturasi) dengan air panas: sekitar 20% pati adalah amilosa (larut) dan 80% sisanya adalah amilopektin (tidak larut).
1. Amilosa dapat larut dalam air, sedangkan amilopektin tidak larut dalam air. Amilum merupakan polimer dari α-D-glukosa yang tedrikkat pqada C-1 dan C-4 dan tidak bercabang atau struktur α(1,4)-D-glukosa, sedangkan amilopektin merupakan rantai α(1,4)-D-glukosa yang bercabang pada atom C-6 atau ikatan α(1,6)-D-glukosa.
Terdapat 250 satuan glukosa atau lebih per molekul amilosa; banyaknya satuan bergantung spesi hewan atau tumbuhan itu. (pengukuran panjang rantai dikacaukan oleh fakta bahwa amilosa alamiah terdegradasi menjadi rantai yang lebih kecil selama pemisahan dan pemurnian).
2. Amilopektin memberikan sifat lengketpada beras. Semakin banyak amilopektinnya, semakin lengket nasi yang dihasilkan oleh beras tersebut. Semakin banyak amilosa pada besar, semakin keras nasi yang dihasilkan. Beras pada umumnya mengandung amilosa lebih dari 20%, sedangkan ketan mempunyai kandungan amilosa hanya sekitar 1 – 2%.

Amilum dapat terhidrolisis pada suhu tinggi menghasilkan molekul – molekul glukosa. Di dalam tubuh manusia, amilum mengalami hidrolisis di mulut karena adanya enzim amilase di dalam kelenjar ludah dan oleh enzim pankreas di dalam usus. Pemanasan terhadap amilum dapat mengubah amilum menjadi dekstrin yang berwarna cokelat, misalnya terlihat pada roti.

Penambahan iodin ke dalam amilum akan meemberikan warna biru. Sifat ini dapat digunakan untuk identifikasi adanya amilum dalam makanan. Pada proses hidrolisis amilum, akan dihasilkan polimer dengan rantai yang pendek (6-7 molekul glukosa) dan akan memberikan warna merah atau cokelat dengan iodium.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). 

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838

Sumber protein dapat berasal dari:
  • Makanan laut atau boga bahari
Makanan laut memiliki kandungan protein yang tinggi, dan biasanya rendah lemak. Beberapa jenis makanan laut, seperti ikan salmon, juga kaya akan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung.
  • Susu, keju, yoghurt
Selain menjadi sumber protein yang baik, susu dan produk olahan susu juga mengandung kalsium dan vitamin D yang berfungsi menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis.
  • Daging
    Disarankan untuk memilih daging putih (ayam, ikan) tanpa kulit, dibandingkan daging merah (sapi, kambing). Ini karena daging merah mengandung lebih banyak lemak.
  • Telur
    Bahan makanan yang terjangkau dan bergizi. Tak hanya tinggi protein,
    telur ayam juga mengandung vitamin B, folat, selenium, dan kolin.
  • Kacang-kacangan
    Selain bergizi, kacang juga kaya akan serat yang bisa membuat kita merasa kenyang lebih lama. Kacang kedelai baik bagi jantung karena dapat membantu menurunkan kolesterol.
Protein dari sumber hewani disebut protein lengkap karena mengandung sembilan asam amino esensial. Sedangkan protein nabati dianggap tidak lengkap karena tidak memiliki satu atau lebih asam amino esensial.

Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi.  

Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya menggunakan berbagai jalur biosintesis untuk memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
  • Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
  • Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
  • Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Lemak dibutuhkan oleh tubuh sebesar 20-25% dari total kalori sehari (proporsi pada orang normal / tidak memiliki gangguan kesehatan). Apabila kebutuhan seseorang 2200 kalori, maka 440-550 kalori bersumber dari lemak. Dari 20-25% kebutuhan lemak tersebut, akan lebih baik apabila terdiri dari 10% lemak tak jenuh ganda, 10% lemak tak jenuh tunggal, dan 10% lemak jenuh. Lemak merupakan salah satu komponen membran sel, jaringan otak, selubung saraf, dan sumsum tulang.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, membantu pengeluaran sisa pencernaan, menjaga suhu tubuh, dan bantalan organ (pelindung). Lemak juga berfungsi sebagai pelarut beberapa vitamin (vitamin A, D, E, dan K) sehingga vitamin tersebut dapat diserap dengan baik.

Sifat-Sifat Lemak

1. Sifat Fisis Lemak

a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)
d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.

Pengujian Kandungan Zat Makanan

Pada makanan mengandung zat gizi yang berupa protein, lemak, glukosa atau amilum yang dapat kita ketahui dengan menguji isi dari bahan makanan tersebut. Nah berikut ini cara menguji kandungan zat makanan, untuk lebih jelasnya simak uraian dibawah ini.
  • Uji Dengan Menggunakan Reagen Biuret Atau Reagen Millon
    1. Ekstrak makanan jika di tetesei reagen biuret, maka warnanya menjadi ungu.
    2. Ekstrak makanan jika di tetesei reagen millon, maka akan terjadi endapan berwarna putih, jika dipanaskan akan menghasilkan warna merah.
  • Uji Lemak Dengan Menggunakan Larutan Sudan III atau dengan kertas koran
    1. Ekstrak makanan diteteskan pada tepi koran, maka kertas koran akan menjadi transparan.
    2. Ekstrak makanan ditetesi larutan sudah III akan menghasilkan warna merah.
  • Uji Glukosa Dengan Larutan Fehling A dan Fehling B atau Benedict Ekstrak makanan yang ditetasi Fehling A dan Fehling B, maka akan menghasilkan warna biru dan jika dipanaskan maka akan menjadi hijau sampai orange.
  • Uji Amilum Dengan Larutan Lugol Ekstrak makanan ditetesi larutan Lugol makan akan menghasilkan warna biru.
Iodium Lugol, juga dikenal sebagai larutan Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829, adalah suatu larutan dari unsur iodium dan kalium iodida dalam air, dinamakan sesuai dengan dokter Perancis J.G.A. Lugol. Larutan iodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk melacak pati dalam uji rutin laboratorium dan medis. Penggunaan tersebut mungkin karena larutan ini merupakan sumber dari unsur iodium bebas yang efektif, yang mudah dihasilkan dari ekuilibrasi antara molekul-molekul unsur iodium dan ion triodida dalam larutan tersebut.

Formula dan Pembuatan
Larutan Lugol tersedia dalam potensi berbeda 1%, 2%, atau 5% iodium. Larutan 5% terdiri dari 5% (m/v) iodium (I2) dan 10% (m/v) kalium iodida (KI) dicampur dalam air suling dan memiliki kandungan iodium total 126,5 mg/mL. Kalium iodida menyumbang unsur iodium yang larut dalam air melalui pembentukan io triiodida I−3). Ini jangan dibingungkan dengan larutan tinktur iodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. Larutan Lugol tidak mengandung alkohol.
Nama lain untuk larutan Lugol ialah I2KI (iodium-kalium iodida); Markodine, larutan kuat (Systemic); dan BCP Larutan Iodium Encer.
Lugol diperoleh melalui konter dari toko obat atau toko makanan sehat. Indikator ini, juga disebut pewarna, digunakan dalam banyak bidang yang berbeda.

Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.

Dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.

D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Plat tetes
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Pisang
  • Kemiri
  • Margarin
  • Sari jeruk
E. PROSEDUR KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • Haluskan bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, hati-hati jangan sampai tercampur. Lalu di tempatkan di cawan petri yang telah diberi label agar tidak tertukar.
  • Ambil secukupnya bahan tersebut dan masukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Catat warna awal
  • Tambahkan 3 tetes lugol ke masing masing bahan makanan
  • Amati perubahan warna yang terjadi, dan catat hasil pengamatanmu.
2. Uji Lemak
  • Oleskan bahan makanan yang diuji secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Amati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Haluskan semua bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, masukkan kedalam tabung reaksi yang telah diberi label.
  • Tambahkan 5 tetes air liur
  • Tambahkan 5 tetes benedict dan panaskan diatas bunsen
  • Diamkan selama beberapa menit
  • Amati perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi
  • Catat hasil pengamatanmu
4. Uji Protein
  • Haluskan semua bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, masukkan kedalam plat tetes yang telah diberi label.
  • Tambahkan 3 tetes biuret
  • Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
F. TABEL DATA PENGAMATAN
No
Bahan Makanan
Perubahan warna setelah ditetesi
Lugol
Biuret
Benedict
Kertas Buram
1
Nasi
Kehitaman
Biru
Orange
Tidak Transparan
2
Putih telur
Coklat
Ungu
Coklat
Tidak Transparan
3
Ubi jalar
Kehitaman
Biru
Coklat
Tidak Transparan
4
Tepung terigu
Kehitaman
Biru
Orange
Tidak Transparan
5
Susu
Coklat
Ungu
Hijau
Tidak Transparan
6
Tempe
Coklat
Ungu
Biru
Tidak Transparan
7
Mentega
Coklat
Biru
Coklat
Transparan
8
Kacang tanah
Coklat
Biru
Coklat
Transparan
9
Roti
Kehitaman
Biru
Orange
Tidak Transparan
10
Pisang
Kehitaman
Biru
Coklat
Tidak Transparan

G. PEMBAHASAN

Uji Amilum
Pengujian amilum menggunakan reagen lugol. Nasi, ubi jalar, tepung terigu, roti dan pisang menunjukkan perubahan warna menjadi kehitaman setelah ditetesi lugol. Hal ini mengindikasikan bahwa bahan makanan tersebut mengandung amilum. Sejalan dengan teori yang yang dikutip dalam gurupendidikan.com bahwa Ekstrak makanan yang ditetesi larutan Lugol maka akan menghasilkan warna biru (Setiawan S, 2014). Sedangkan putih telur, susu, tempe, mentega dan kacang tanah menunjukkan warna coklat menandakan bahwa bahan makanan tersebut tidak mengandung amilum.

Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Putih telur, susu dan tempe menunjukkan perubahan warna menjadi ungu yang menandakan bahwa bahan tersebut mengandung protein. Sedangkan nasi, ubi jalar, tepung terigu, mentega, kacang tanah, roti dan pisang tidak mengandung protein yang ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi coklat (bukan ungu).

Uji Benedict
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan glukosa dalam bahan makanan. Penambahan air liur berperan sebagai enzim. Air liur (saliva) mengandung enzim ptialin yang dapat mengubah amilum menjadi glukosa. Nasi, ubi jalar, tepung terigu dan roti menunjukkan perubahan warna menjadi orange. Hal ini menandakan bahwa bahan tersebut terdapat kandungan glukosa yang berasal dari hasil kerja enzim ptyalin dalam air liur yang mengubah amilum yang terkandung di dalam bahan menjadi glukosa. Uji Glukosa Dengan Larutan Fehling A dan Fehling B atau Benedict Ekstrak makanan yang ditetasi Fehling A dan Fehling B, maka akan menghasilkan warna biru dan jika dipanaskan maka akan menjadi hijau sampai orange.

Uji Lemak

Bekas olesan mentega dan kacang tanah pada kertas tampak transparan. Hal ini menunjukkan bahwa bahan tersebut mengandung lemak. Sedangakan bahan yang lain tidak mengandung lemak.

H. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
-          Untuk mengetahui kandungan zat dalam bahan makanan dapat digunakan reagen :
1.      Lugol, untuk mengetahui kandungan amilum (zat tepung)
2.      Biuret, untuk mengetahui kandungan protein
3.      Benedict/ Fehling A dan B, untuk mengetahui kandungan glukosa
-          Bahan makanan yang mengandung :
1.      Amilum (Nasi, ubi jalar, tepung terigu, roti dan pisang)
2.      Protein (Putih telur, susu dan tempe)
3.      Glukosa (Nasi, ubi jalar, tepung terigu dan roti)
4.      Lemak (mentega dan kacang tanah)

Saran
Dalam pengujian lemak sebaiknya dilakukan dengan menggunakan reagen sebagai bahan perbandingan dengan metode olesan kertas.




DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Karbohidrat. http://zywielab.com

Anonim. Sifat fisis lemak. https://rolifhartika.wordpress.com

Anonim. 2013. Uji Biuret. https://www.edubio.info/

Anonim. 2014. Apa itu larutan lugol?. https://wawasanilmukimia.wordpress.com

Marta, Nurul. 2017. Amilum. https://www.utakatikotak.comAnonim. 2018. Petik Manfaat Protein dari Berbagai Makanan Ini. https://www.alodokter.com

Anonim. 2019. Protein. https://id.wikipedia.org

Setiawan Samhis. 2019. Penjelasan Pengujian Kandungan Zat Makanan Lengkap. https://www.gurupendidikan.co.id

Citra Anisyah. 2010. Pentingnya Mengonsumsi Lemak Untuk Kesehatan. https://www.apki.or.id

  
Bagi sahabat jenius yang memerlukan file PDF laporan diatas, silahkan download DISINI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HASIL PEMAIN INDONESIA DI BABAK 16 BESAR, BAC 2019

HASIL PEMAIN INDONESIA DI BABAK 16 BESAR, BAC 2019 Berlangsung   dI Wuhan Sports Center Tiongkok, Kamis (25/04/2019) babak 16 besar ...