Halo sahabat Jenius…!
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat ya… bagi yang lagi gak enak badan,
siJenius doakan semoga segera diberikan kesehatan agar dapat beraktivitas kembali
dengan segar bugar.
Oiya, siJenius juga
mengucapkan selamat mengerjakan soal bagi sahabat yang sedanga menempuh USBN (SMP)
dan UNBK (SMA/SMK). Semoga memperoleh hasil yang maksimal ya…..
Baiklah, kali ini
siJenius akan membagikan contoh laporan praktikum uji kandungan bahan makanan. Bisa
dijadikan sebagai referensi dalam menyusun laporan serupa. Silahkan dipelajari
contoh berikut ini. Terima kasih atas kunjungannya…..!
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN
A. PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
B. TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
kandungan zat dalam bahan makanan, serta mengidentifikasi bahan makanan yang
mengandung amilum, protein, dan lemak.
C. LANDASAN
TEORI
zat
makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya kita dapat
bertahan hidup, maka dari itu kita juga harus mengetahui semua jenis zat
makanan yang baik bagi tubuh kita.
Ada dua
jenis zat makanan yaitu:
- Zat makanan makro
(Karbohidrat, lemak, protein, air).
- Dan zat makanan mikro
(vitamin, mineral).
Ada
beberapa fungsi pada makanan yang diantara lain seperti:
- Untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
- Untuk pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
- Untuk pengaturan metabolisme
tubuh.
- Penjaga keseimbangan cairan
tubuh.
- Pertahanan tubuh terhadap
penyakit.
- Sebagai penghasil energi.
Karbohidrat adalah molekul biologi yang mengandung atom karbon, hidrogen
dan oksigen. Secara garis besar, karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu
karbohidrat sederhana (sugar) dan karbohidrat kompleks (non-sugar).
Karbohidrat kompleks umumnya bersifat tidak larut dalam air. Hal ini
dikarenakan ukurannya yang besar dan terdiri dari banyak molekul yaitu tiga
atau lebih molekul monosakarida. Bagian dari karbohidrat kompleks ini adalah
oligosakarida (terdiri atas 3-10 molekul monosakarida) dan polisakarida
(terdiri atas >10 molekul monosakarida). Sama halnya dengan disakarida,
seluruh ikatan yang menggabungkan molekul monosakarida harus dilepaskan
terlebih dahulu agar bisa diserap. Oleh karenanya, penyerapan karbohidrat
kompleks menjadi lebih rumit dibandingkan karbohidrat sederhana. Karbohidrat
kompleks banyak tersedia pada berbagai jenis makanan yang kita konsumsi, salah
satu contohnya adalah pati atau starch yang bisa kamu temui pada
kentang, nasi, singkong, dan ubi.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan
manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa
memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Pati
digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan
sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran
kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Biasanya kanji dijual dalam
bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat
untuk digunakan. Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan
menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga
digunakan sebagai bahan perekat atau lem.
Selain
itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh,
serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi
gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap
kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan untuk
mengetes adanya iodin.
Amilum
atau pati merupakan polisakarida paling melimpah kedua. Amilum atau pati
dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama berdasarkan kelarutan bila dibubur
(triturasi) dengan air panas: sekitar 20% pati adalah amilosa
(larut) dan 80% sisanya adalah amilopektin (tidak larut).
1. Amilosa
dapat larut dalam air, sedangkan amilopektin tidak larut dalam air. Amilum merupakan
polimer dari α-D-glukosa yang tedrikkat pqada C-1 dan C-4 dan tidak bercabang
atau struktur α(1,4)-D-glukosa, sedangkan amilopektin merupakan rantai
α(1,4)-D-glukosa yang bercabang pada atom C-6 atau ikatan α(1,6)-D-glukosa.
Terdapat
250 satuan glukosa atau lebih per molekul amilosa; banyaknya satuan bergantung
spesi hewan atau tumbuhan itu. (pengukuran panjang rantai dikacaukan oleh fakta
bahwa amilosa alamiah terdegradasi menjadi rantai yang lebih kecil selama
pemisahan dan pemurnian).
2. Amilopektin memberikan sifat lengketpada beras. Semakin banyak amilopektinnya,
semakin lengket nasi yang dihasilkan oleh beras tersebut. Semakin banyak
amilosa pada besar, semakin keras nasi yang dihasilkan. Beras pada umumnya
mengandung amilosa lebih dari 20%, sedangkan ketan mempunyai kandungan amilosa
hanya sekitar 1 – 2%.
Amilum dapat terhidrolisis pada suhu tinggi
menghasilkan molekul – molekul glukosa. Di dalam tubuh manusia, amilum
mengalami hidrolisis di mulut karena adanya enzim amilase di dalam kelenjar
ludah dan oleh enzim pankreas di dalam usus. Pemanasan terhadap amilum
dapat mengubah amilum menjadi dekstrin yang berwarna cokelat, misalnya
terlihat pada roti.
Penambahan
iodin ke dalam amilum akan meemberikan warna biru. Sifat ini dapat
digunakan untuk identifikasi adanya amilum dalam makanan. Pada proses
hidrolisis amilum, akan dihasilkan polimer dengan rantai yang pendek
(6-7 molekul glukosa) dan akan memberikan warna merah atau cokelat dengan
iodium.
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer
dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).
Sumber protein dapat berasal dari:
- Makanan laut atau boga bahari
Makanan laut memiliki kandungan protein yang
tinggi, dan biasanya rendah lemak. Beberapa jenis makanan laut, seperti ikan
salmon, juga kaya akan asam lemak omega-3 yang sangat baik untuk kesehatan
jantung.
Selain menjadi sumber protein yang baik, susu dan produk
olahan susu juga mengandung kalsium dan vitamin D yang berfungsi menjaga
kekuatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis.
- Daging
Disarankan untuk memilih daging putih (ayam, ikan) tanpa kulit,
dibandingkan daging merah (sapi, kambing). Ini karena daging merah
mengandung lebih banyak lemak.
- Telur
Bahan makanan yang terjangkau dan bergizi. Tak hanya tinggi protein, telur ayam juga
mengandung vitamin B, folat, selenium, dan kolin.
- Kacang-kacangan
Selain bergizi, kacang juga kaya akan serat yang bisa membuat kita merasa
kenyang lebih lama. Kacang kedelai baik bagi jantung karena dapat membantu
menurunkan kolesterol.
Protein
dari sumber hewani disebut protein lengkap karena mengandung sembilan asam
amino esensial. Sedangkan protein nabati dianggap tidak lengkap karena tidak
memiliki satu atau lebih asam amino esensial.
Lipid adalah kelompok molekul
alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin
yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk
menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai
komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan
makanan serta dalam nanoteknologi.
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim
untuk lemak, lemak adalah subkelompok lipid yang disebut trigliserida. Lipid juga mencakup molekul seperti asam lemak dan turunannya (termasuk tri-, di-, monogliserida, dan fosfolipid), serta metabolit lainnya yang mengandung sterol seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia lainnya
menggunakan berbagai jalur
biosintesis untuk
memecah dan mensintesis lipid, beberapa lipid esensial tidak dapat dibuat
dengan cara ini dan harus diperoleh dari makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi
kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
- Lemak
sederhana. Tersusun oleh trigliserida
yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak
sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat
pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
- Lemak
campuran. Merupakan gabungan antara lemak
dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya
lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd
yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
- Derivat
lemak. Merupakan senyawa yang
dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak,
sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel
hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone
steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol
digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam
empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam
lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal
dari hewan maupun tumbuhan.
Lemak dibutuhkan oleh tubuh sebesar 20-25%
dari total kalori sehari (proporsi pada orang normal / tidak memiliki gangguan
kesehatan). Apabila kebutuhan seseorang 2200 kalori, maka 440-550 kalori
bersumber dari lemak. Dari 20-25% kebutuhan lemak tersebut, akan lebih baik
apabila terdiri dari 10% lemak tak jenuh ganda, 10% lemak tak jenuh tunggal,
dan 10% lemak jenuh. Lemak merupakan salah satu komponen membran sel, jaringan
otak, selubung saraf, dan sumsum tulang.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi,
menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas,
membantu pengeluaran sisa pencernaan, menjaga suhu tubuh, dan bantalan organ
(pelindung). Lemak juga berfungsi sebagai pelarut beberapa vitamin (vitamin A,
D, E, dan K) sehingga vitamin tersebut dapat diserap dengan baik.
Sifat-Sifat Lemak
1.
Sifat Fisis Lemak
a.
Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak
dari tumbuhan berupa zat cair.
b.
Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan
lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh.
Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai
titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam
oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c.
Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak
yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)
d.
Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut
lemak yang baik.
Pengujian
Kandungan Zat Makanan
Pada
makanan mengandung zat gizi yang berupa protein, lemak, glukosa atau amilum
yang dapat kita ketahui dengan menguji isi dari bahan makanan tersebut. Nah
berikut ini cara menguji kandungan zat makanan, untuk lebih jelasnya simak
uraian dibawah ini.
- Uji Dengan Menggunakan
Reagen Biuret Atau Reagen Millon
1. Ekstrak makanan jika di tetesei reagen biuret, maka warnanya menjadi
ungu.
2. Ekstrak makanan jika di tetesei reagen millon, maka akan terjadi
endapan berwarna putih, jika dipanaskan akan menghasilkan warna merah.
- Uji Lemak Dengan Menggunakan
Larutan Sudan III atau dengan kertas koran
1. Ekstrak makanan diteteskan pada tepi koran, maka kertas koran akan
menjadi transparan.
2. Ekstrak makanan ditetesi larutan sudah III akan menghasilkan warna
merah.
- Uji Glukosa Dengan Larutan
Fehling A dan Fehling B atau Benedict Ekstrak makanan yang ditetasi
Fehling A dan Fehling B, maka akan menghasilkan warna biru dan jika dipanaskan
maka akan menjadi hijau sampai orange.
- Uji Amilum Dengan Larutan
Lugol Ekstrak makanan ditetesi larutan Lugol makan akan menghasilkan warna
biru.
Iodium Lugol, juga
dikenal sebagai larutan Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
adalah suatu larutan dari unsur iodium dan kalium iodida dalam air, dinamakan
sesuai dengan dokter Perancis J.G.A. Lugol. Larutan iodium Lugol sering
digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air
minum, dan sebagai reagen untuk melacak pati dalam uji rutin laboratorium dan
medis. Penggunaan tersebut mungkin karena larutan ini merupakan sumber dari
unsur iodium bebas yang efektif, yang mudah dihasilkan dari ekuilibrasi antara
molekul-molekul unsur iodium dan ion triodida dalam larutan tersebut.
Formula dan Pembuatan
Larutan Lugol tersedia dalam potensi berbeda
1%, 2%, atau 5% iodium. Larutan 5% terdiri dari 5% (m/v) iodium (I2)
dan 10% (m/v) kalium iodida (KI) dicampur dalam air suling dan memiliki
kandungan iodium total 126,5 mg/mL. Kalium iodida menyumbang unsur iodium yang
larut dalam air melalui pembentukan io triiodida I−3). Ini jangan
dibingungkan dengan larutan tinktur iodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan
garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol. Larutan Lugol tidak mengandung
alkohol.
Nama lain untuk larutan Lugol ialah I2KI
(iodium-kalium iodida); Markodine, larutan kuat (Systemic); dan BCP Larutan
Iodium Encer.
Lugol diperoleh melalui konter dari toko obat
atau toko makanan sehat. Indikator ini, juga disebut pewarna, digunakan dalam
banyak bidang yang berbeda.
Uji biuret digunakan untuk
menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan
peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam
amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida
merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu
molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi
tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.
Dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan
peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan
bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji
biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya
persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O
dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan)
akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino
yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian
ini diantaranya:
- Tabung
reaksi dengan raknya
- Plat tetes
- Pipa
tetes
- Cawan
petri
- Mortal
- Spatula
- Pembakar
bunsen
- Penjepit
tabung reaksi
- Kertas
buram
- Korek
api
- Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada
penelitian ini diantaranya:
- Roti
- Tempe
- Putih
telur
- Pisang
- Kemiri
- Margarin
- Sari
jeruk
E. PROSEDUR KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
- Haluskan
bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, hati-hati jangan sampai
tercampur. Lalu di tempatkan di cawan petri yang telah diberi label agar
tidak tertukar.
- Ambil
secukupnya bahan tersebut dan masukkan kedalam plat tetes dan
masing-masing diberi label
- Catat
warna awal
- Tambahkan
3 tetes lugol ke masing masing bahan makanan
- Amati
perubahan warna yang terjadi, dan catat hasil pengamatanmu.
2. Uji Lemak
- Oleskan
bahan makanan yang diuji secara terpisah di atas kertas buram yang telah
disediakan
- Kertas
buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
- Amati
dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
- Haluskan
semua bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, masukkan
kedalam tabung reaksi yang telah diberi label.
- Tambahkan
5 tetes air liur
- Tambahkan
5 tetes benedict dan panaskan diatas bunsen
- Diamkan
selama beberapa menit
- Amati
perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi
- Catat
hasil pengamatanmu
4. Uji Protein
- Haluskan
semua bahan makanan yang akan diuji tambahkan sedikit air, masukkan
kedalam plat tetes yang telah diberi label.
- Tambahkan
3 tetes biuret
- Amati
perubahan warna yang terjadi dan catat hasil pengamatanmu.
F. TABEL DATA PENGAMATAN
No
|
Bahan
Makanan
|
Perubahan
warna setelah ditetesi
|
Lugol
|
Biuret
|
Benedict
|
Kertas
Buram
|
1
|
Nasi
|
Kehitaman
|
Biru
|
Orange
|
Tidak Transparan
|
2
|
Putih telur
|
Coklat
|
Ungu
|
Coklat
|
Tidak Transparan
|
3
|
Ubi jalar
|
Kehitaman
|
Biru
|
Coklat
|
Tidak Transparan
|
4
|
Tepung terigu
|
Kehitaman
|
Biru
|
Orange
|
Tidak Transparan
|
5
|
Susu
|
Coklat
|
Ungu
|
Hijau
|
Tidak Transparan
|
6
|
Tempe
|
Coklat
|
Ungu
|
Biru
|
Tidak Transparan
|
7
|
Mentega
|
Coklat
|
Biru
|
Coklat
|
Transparan
|
8
|
Kacang tanah
|
Coklat
|
Biru
|
Coklat
|
Transparan
|
9
|
Roti
|
Kehitaman
|
Biru
|
Orange
|
Tidak Transparan
|
10
|
Pisang
|
Kehitaman
|
Biru
|
Coklat
|
Tidak Transparan
|
G. PEMBAHASAN
Uji Amilum
Pengujian amilum menggunakan reagen lugol. Nasi, ubi jalar, tepung
terigu, roti dan pisang menunjukkan perubahan warna menjadi kehitaman setelah
ditetesi lugol. Hal ini mengindikasikan bahwa bahan makanan tersebut mengandung
amilum. Sejalan dengan teori yang yang dikutip dalam gurupendidikan.com bahwa Ekstrak
makanan yang ditetesi larutan Lugol maka akan menghasilkan warna biru (Setiawan S, 2014). Sedangkan putih
telur, susu, tempe, mentega dan kacang tanah menunjukkan warna coklat
menandakan bahwa bahan makanan tersebut tidak mengandung amilum.
Uji Biuret
Uji
biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam
suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein,
karena asam amino
berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein.
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus
karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul
lain. Putih telur, susu dan tempe menunjukkan
perubahan warna menjadi ungu yang menandakan bahwa bahan tersebut mengandung
protein. Sedangkan nasi, ubi jalar, tepung terigu, mentega, kacang tanah, roti
dan pisang tidak mengandung protein yang ditunjukkan dengan perubahan warna
menjadi coklat (bukan ungu).
Uji Benedict
Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan glukosa dalam bahan makanan. Penambahan
air liur berperan sebagai enzim. Air liur (saliva) mengandung enzim ptialin yang
dapat mengubah amilum menjadi glukosa. Nasi, ubi jalar, tepung terigu dan roti menunjukkan
perubahan warna menjadi orange. Hal ini menandakan bahwa bahan tersebut
terdapat kandungan glukosa yang berasal dari hasil kerja enzim ptyalin dalam
air liur yang mengubah amilum yang terkandung di dalam bahan menjadi glukosa. Uji
Glukosa Dengan Larutan Fehling A dan Fehling B atau Benedict Ekstrak makanan
yang ditetasi Fehling A dan Fehling B, maka akan menghasilkan warna biru dan
jika dipanaskan maka akan menjadi hijau sampai orange.
Uji Lemak
Bekas olesan mentega dan kacang tanah pada kertas tampak transparan. Hal
ini menunjukkan bahwa bahan tersebut mengandung lemak. Sedangakan bahan yang
lain tidak mengandung lemak.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
-
Untuk mengetahui
kandungan zat dalam bahan makanan dapat digunakan reagen :
1.
Lugol,
untuk mengetahui kandungan amilum (zat tepung)
2.
Biuret,
untuk mengetahui kandungan protein
3.
Benedict/
Fehling A dan B, untuk mengetahui kandungan glukosa
-
Bahan makanan
yang mengandung :
1.
Amilum (Nasi,
ubi jalar, tepung terigu, roti dan pisang)
2.
Protein
(Putih telur, susu dan tempe)
3.
Glukosa
(Nasi, ubi jalar, tepung terigu dan roti)
4.
Lemak (mentega
dan kacang tanah)
Saran
Dalam pengujian lemak sebaiknya dilakukan dengan menggunakan reagen
sebagai bahan perbandingan dengan metode olesan kertas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Karbohidrat. http://zywielab.com
Anonim. Sifat fisis lemak. https://rolifhartika.wordpress.com
Anonim. 2013. Uji
Biuret. https://www.edubio.info/
Anonim. 2014. Apa itu
larutan lugol?. https://wawasanilmukimia.wordpress.com
Marta, Nurul. 2017.
Amilum. https://www.utakatikotak.comAnonim. 2018. Petik Manfaat Protein dari Berbagai Makanan Ini.
https://www.alodokter.com
Anonim. 2019. Protein.
https://id.wikipedia.org
Setiawan Samhis.
2019. Penjelasan Pengujian
Kandungan Zat Makanan Lengkap. https://www.gurupendidikan.co.id
Citra Anisyah. 2010. Pentingnya Mengonsumsi Lemak Untuk
Kesehatan. https://www.apki.or.id
Bagi sahabat jenius yang memerlukan file PDF laporan diatas, silahkan download DISINI.